5 Cara Menghadapi Parental Burnout Selama Pandemi

5 Cara Menghadapi Parental Burnout Selama Pandemi

Parental burnout merupakan suatu sindrom kelelahan yang dialami orang tua. Kelelahan pada burnout bukanlah rasa lelah yang bisa hilang begitu saja dengan istirahat. Sebab, burnout tidak hanya menimbulkan rasa lelah pada fisik, tapi juga mental dan emosional. Pada orang tua, burnout bisa sangat memengaruhi pola pengasuhan anak.

Bagaimana cara mengenali parental burnout? Selain rasa lelah yang tak kunjung hilang, burnout biasanya juga ditandai dengan gangguan tidur. Sindrom burnout pada orang tua juga bisa dikenali dengan penurunan rasa percaya diri saat mengasuh anak. Hal ini sangat mungkin terjadi, terutama pada masa pandemi seperti sekarang.

Pada masa pandemi, banyak orang tua yang tiba-tiba mendapat “peran tambahan” sebagai guru karena sekolah online. Saat tanggung jawab bertambah, risiko mengalami stres pun makin besar. Stres yang tidak dikelola dengan baik pada akhirnya akan memicu burnout. Agar tidak berkelanjutan, mari simak cara menghadapi parental burnout selama pandemi berikut ini!

1. Akui kepada diri sendiri bahwa Bunda juga punya keterbatasan

Banyak orang tua yang merasa bahwa kelelahan adalah suatu hal yang wajar saat mengasuh anak. Menjadi orang tua memang membahagiakan, tapi terkadang hal ini justru menjadi jebakan. Sebab, orang tua akan cenderung merasa malu atau bahkan bersalah untuk mengakui bahwa mereka kelelahan.

Oleh karenanya, langkah awal dalam mengatasi burnout adalah mengakui bahwa Bunda lelah. Sangat wajar bagi seorang manusia untuk merasa lelah. Sebab pada dasarnya manusia punya keterbatasan, begitu juga Bunda. Tidak perlu terlalu keras pada diri sendiri. Cobalah untuk mulai memaafkan diri sendiri terlebih dulu.

2. Meminta bantuan kepada pasangan

Sekarang Bunda sudah mengenali rasa lelah akibat sindrom parental burnout. Apa yang harus dilakukan selanjutnya? Sebaiknya, mulailah komunikasikan perasaan dan kesulitan yang dihadapi kepada pasangan.

Dengan diskusi berdua, pasangan akan lebih mengerti kesulitan yang sedang dihadapi. Selain itu, berkeluh kesah juga bisa mengurangi sedikit beban. Bunda juga bisa mengajak pasangan untuk bagi tugas, terutama untuk pekerjaan rumah.

3. Luangkan waktu untuk istirahat

Tidak ada solusi terbaik untuk mengatasi rasa lelah selain istirahat, begitu pula dalam mengatasi parental burnout. Meski istirahat kadang tidak bisa sepenuhnya menghilangkan lelah mental dan emosional, setidaknya istirahat bisa membuat tubuh terasa lebih segar.

Saat pasangan mendapat giliran untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, Bunda bisa manfaatkan waktu untuk istirahat. Bahkan bisa juga sekalian mengajak anak istirahat bersama agar ia tidak ikut stres. Jika cuaca sedang panas, Bunda dapat memberikan ByeBye-FEVER Anak kepada si kecil agar lebih rileks.

4. Melakukan evaluasi diri

Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi diri. Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah standar parenting Bunda selama ini terlalu tinggi atau justru kurang?

Jika Bunda menerapkan standar yang terlalu tinggi namun sebenarnya fisik dan mental tidak sanggup, dampaknya akan sangat besar. Tubuh yang dipaksa mengerjakan pekerjaan berat pun akan mudah lelah. Mental akan terganggu karena Bunda merasa tidak mampu mengerjakan pekerjaan sesuai standar yang ditetapkan. Untuk menghadapinya, cobalah untuk ikhlas dan berlapang dada. Ketahui bahwa kemampuan diri memang ada batasnya.

5. Jangan ragu minta bantuan profesional

Sudah melakukan semua cara di atas, namun kondisi parental burnout tak kunjung membaik? Tidak ada salahnya untuk minta bantuan profesional. Bunda bisa coba berkonsultasi dengan psikolog untuk mencari solusi. Profesional seperti psikolog atau psikiater akan membantu Bunda untuk mengetahui akar permasalahan yang menyebabkan burnout. Dari situ, Bunda kemudian bisa tahu solusi paling tepat untuk mengatasi burnout. Jika memungkinkan, Bunda juga bisa ajak pasangan untuk berkonsultasi dengan profesional.

Menjadi orang tua adalah hal yang membahagiakan. Meski begitu, bukan berarti Bunda tidak berhak merasa lelah selama mengasuh anak. Misalnya saat anak menunjukkan gejala demam, Bunda tentu merasa cemas hingga tanpa disadari badan pun ikut merasa lelah. Sebagai pertolongan, kita harus bisa membuat anak tetap nyaman, salah satunya adalah dengan hidrogel ByeBye-FEVER yang bisa memberikan rasa sejuk hingga 10 jam.

Sambil memantau si kecil, Bunda bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat meredakan lelah. Rasa lelah karena burnout juga wajar terjadi pada masa pandemi seperti sekarang. Ada baiknya rasa lelah tersebut segera ditangani dengan baik sebelum berubah menjadi parental burnout ya, Bunda. Terima kasih sudah memberikan yang terbaik untuk si kecil selama ini.

Mountain
Cloud Cloud Cloud Cloud
keyboard_arrow_down